Kamis, 25 Juni 2020

🌾 [ Quotes islami dari para tokoh muslim] 🌾

•[ Cause We are NOTHING ]•

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾


🌾 [ Quotes ] 🌾


"Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan"
(Imam Syafi'i)

:::🍁:::

"Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat"
(Imam Syafi'i)

:::🍁:::


"Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia"
(Imam Syafi'i)

:::🍁:::


"Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun"
(Imam Syafi'i)

:::🍁:::




"Berhenti merasa kamu begitu kecil. Kamu adalah alam semesta yang bergembira."

Jalaluddin Rumi

🍁🍁🍁



"Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap."

Jalaluddin Rumi

🍁🍁🍁




"Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar."

Jalaluddin Rumi

🍁🍁🍁




"Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini."

Ali bin Abi Thalib

🍁🍁🍁


"Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh.

Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk.

Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak."

Ali bin Abi Thalib

🍁🍁🍁



"Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya."

Ali bin Abi Thalib

🍁🍁🍁




Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.

– Umar bin Khattab

🍁🍁🍁

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut.

– Umar bin Khattab

🍁🍁🍁

Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya.

– Umar bin Khattab



"Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman."

Jalaluddin Rumi

:::🍁:::


Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan.

– Umar bin Khattab

:::🍁:::



Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang.

– Umar bin Khattab

:::🍁:::



Jangan merasa kesepian, seluruh alam semesta ada di dalam diri kamu.

Jalaluddin Rumi

:::🍁:::


Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.

– Umar bin Khattab

:::🍁:::

Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.

– Umar bin Khattab

:::🍁:::


Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.

– Umar bin Khattab

:::🍁:::


Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu, masuklah ke dalamnya sebab ketakutan menghadapinya lebih menganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri.

-Ali bin Abi Thalib-

::🍁::


Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu

-(Imam Syafi'i)-

::🍁::


Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

-Ali bin Abi Thalib-

::🍁::



Materi dan quotes •[ Cause We are NOTHING ]• 
Tersedia di wattpad juga 🙃


🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾


Jazakumullah khairan katsiran🍁

Ilmu itu ada 3 tahap kata Umar bin Khattab

•[ Cause We are NOTHING ]•

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾



Sebelum membahas materi,
Gw mau jelasin tentang makna emot di setiap judul. Nah di sini aku pakai padi (🌾🌾🌾)

Maknanya,
Semakin banyak seseorang belajar dan mendapatkan ilmu, maka ia akan semakin merunduk.

Dalam artian "merunduk" di sini adalah semakin rendah hati. Bukan rendah diri 🍁
-Atau biasa dikenal dengan Tawadhu' atau tidak sombong.

:::🍁:::

Di dalam Al-Quran, Allah Berfirman:
"Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Mujadilah : 11).

🌾🌾🌾

Menurut Umar bin Khattab, ada 3 tahapan seseorang dalam menuntut ilmu,

1. Tahap pertama🌾
Ketika seseorang berada di tahap pertama belajar/mengetahui suatu ilmu maka Ia akan merasa sombong.

Note: ditandai dengan adanya rasa bangga (ujub) pada diri sendiri, merasa lebih tahu, dan menuntut untuk dihargai orang lain (karena ilmunya).

2. Tahap kedua🌾
Ketika seseorang berada di tahap kedua memahami suatu ilmu maka Ia akan tawadhu

Note: di sini seseorang akan mulai terbuka mata, telinga, dan hatinya. Ada banyak ilmu di dunia, dan ia baru mengetahui sedikit dari keseluruhan.

3. Tahap ketiga🌾
Ketika seseorang berada di tahap terakhir, menguasai suatu ilmu maka Ia akan sadar jika ia tidak ada apa-apanya.

Note: ia akan merasa semakin tidak tahu apa-apa, karena Maha Sempurnanya Allah. Indeed, jika seseorang berada di tahap ini maka sejatinya Allah telah menundukkan akhlaknya karena ilmu yang ia tuntut.
Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk.

:::🍁:::

Rasulullah SAW, yang notabene-nya adalah manusia paling sempurna. Rasul penerima wahyu terbesar (Al-Quran) beliau masih dijuluki Ummi (bodoh)
Karena ketidakbisaannya membaca dan menulis. Hal ini dikarenakan gar Al-Quran tidak difitnahkan sebagai ciptaan Beliau.
Jadi gitu gengs,
Dikit2 aja yang penting masuk ke otak.

Aku harap kalian nggak jenuh :) 

Yakin Shalatnya udah bener?

•[ Cause We are NOTHING ]•
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
🍁 Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, ibadah.
Sedangkan, menurut istilah, shalat adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

🍁 Dari pengertiannya sebenarnya sangat simple dan terlihat sepele/mudah saja 'kan?
Tapi...
Pada faktanya, masih banyak kita temui Kesalahan-kesalahan di sekitaran kita. Termasuk diri sendiri.

🌾🌾🌾

📍 Kita mulai dari takbiratul ihram.
Sangat sepele sekali kelihatannya, namun fakta di lapangan madih banyak yang menunjukkan jika mereka tidak tahu apa itu takbiratul ihram.


🌾🌾🌾 Oneshoot Story 🌾🌾🌾
Di sebuah sekolah islam, guru saya adalah pengajar baru. Beliau menyuruh murid-murid yang sudah merapikan shaf untuk segera melakukan takbiratul ihram.
Dan apa yang terjadi?
Para murid mengangkat kedua tangannya lalu bersidekap.
-end-

🍁Hayolooo...

Ada yang tahu dimana letak salahnya?😚

Salahnya adalah takbir itu mengucap Allahu Akbar,
Takbiratul=takbir
Ihram=haram

Berarti setelah takbir, ada beberapa hal yang haram/tidak boleh dilakukan. Seperti, saat kita belum takbir kita masih boleh makan. Tapi klo udah takbir, ya kali sih lu mau makan pas shalat😭😭😭

Ok, serius banget ini!

Takbiratul ihram adalah salah satu rukun shalat.
Seperti sebelumnya, udah dibahas kan rukun itu apa? Eh belum ding😂

Intinya,,,
Rukun: Perkara pokok yang wajib ada dalam ibadah. Kalau ditinggalkan ibadah itu jadi nggak sah/batal.

Nah loh? Bedanya sama syarat sah+syarat wajib apa dong? Kalo sama-sama gak sah?
Syarat: perkara yang harus dipenuhi sebelum ibadah. Kalau nggak ada, ya nggak sah dong.


Eits, tapi tidak seperti rukun (yang jika salah satunya gak ada, harus ngulang)
Kalau syarat, masih ada toleransinya. Tahu sujud syahwi kan?
Itulho sujud kalau kita kelupaan sesuatu.

🌾🌾🌾

Jadi Takbiratul ihram di sini bukan masalah kacang-kacangan gais, dia merupakan bagian dari rukun shalat. Tepatnya Rukun Qouli, rukunnya mulut.


🔥HARUS DIBACA SAMPAI KELUAR SUARA🔥

*Minimal terdengar sama telinga sendiri, jadi nggak boleh takbir dibaca dalam hati ya. Karena TAKBIRATUL IHRAM adalah rukun Qouli.

Hmm 🙃🙃
Bahas takbir aja udah sepanjang ini.

Apalagi yang lainnya ya?
Ini baru awal,
Yang lainnya kita bahas lain kali ya^^

Jangan lupa ingatkan teman-temanmu soal ini ya, bisa jadi dia belum tahu. Kan kasihan...
Jazakumullah khairan katsiran🌾


🌾Allahu a'lam🌾

Minggu, 25 Agustus 2019

Dosa Jariyah yang dianggap sepele

*😇FAHAMI AGAR TIDAK MENYESAL*

🔥 *DOSA JARIYAH.. SETELAH MATI DOSA MENGALIR TERUS..* 🔥





Pict: pinterest



Jika kita tidak punya amal jariyah maka pastikanlah kita tidak punya dosa jariyah setelah kematian.

Sangat rugi, jika kita mati membawa dosa jariyah, dosa terus mengalir sampai hari kiamat.

✅ *Contohnya:*

• Pernah share video/foto porno, itu tersebar setelah kematiannya dan ia belum bertaubat.
• Pernah share video/foto membuka aurat di media sosial dan tersebar serta dilihat oleh laki-laki.
• Pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh, ia belum bertaubat dan belum memperbaiki ajaran yang tersebar tersebut.

Jika ia bertaubat dan ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yang yang ia ajarkan dan ia sebar, akan diampuni oleh Allah.

✅ *DALIL ADANYA DOSA JARIYAH :*

Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadits berikut:

« ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً، ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ، ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ، ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺳُﻨَّﺔً ﺳَﻴِّﺌَﺔً، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎ ﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻩِ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ

_“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun._

_Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan *DOSA ORANG YANG MELAKUKAN SESUDAHNYA*, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”_ [1]

Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan menanggung dosa orang yang mengikutinya:

ﻟِﻴَﺤْﻤِﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭَﻫُﻢْ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻣِﻦْ ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﻀِﻠُّﻮﻧَﻬُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﺃَﻟَﺎ ﺳَﺎﺀَ ﻣَﺎ ﻳَﺰِﺭُﻭﻥَ

_“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan *MEMIKUL DOSA-DOSA ORANG YANG MEREKA SESATKAN*, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan)."_

(QS. an-Nahl: 25)

Mujahid menafsirkan ayat ini, beliau berkata:

ﻳﺤﻤﻠﻮﻥ ﺃﺛﻘﺎﻟﻬﻢ : ﺫﻧﻮﺑﻬﻢ ﻭﺫﻧﻮﺏ ﻣﻦ ﺃﻃﺎﻋﻬﻢ، ﻭﻻ ﻳﺨﻔﻒ ﻋﻤﻦ ﺃﻃﺎﻋﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺷﻴﺌًﺎ

_“Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikuti mereka. Mereka sama sekali tidak diberi keringanan azab karena dosa orang yang mengikutinya."_ [2]

☠ *Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati dan meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan.* ☠

Dampak inilah yang dimaksud dalam ayat:

ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻧُﺤْﻴِﻲ ﺍﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﻭَﻧَﻜْﺘُﺐُ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣُﻮﺍ ﻭَﺁﺛَﺎﺭَﻫُﻢْ ﻭَﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﺣْﺼَﻴْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺇِﻣَﺎﻡٍ ﻣُﺒِﻴﻦٍ

_“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekas (dampak) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”_

(QS. Yasin: 12)



✅ *CARA BERTAUBAT DARI DOSA JARIYAH*

_Yaitu dengan cara bersungguh-sungguh bertaubat, jika sudah menyebarkan kejelekan, maka berusaha menghilangkannya dan mencari agar dihapus._

Jika sudah mengajarkan, maka berusaha memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang ia sebar.

Jika sudah bertaubat, maka sudah tidak ada dosa lagi. Dalam hadits:

ﺍﻟﺘﺎﺋﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻛﻤﻦ ﻻﺫﻧﺐ ﻟﻪ

_“Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa“._ [3]

Jika sudah berusaha mencari, tapi yang kita sebarkan tidak ditemukan, semoga ini dimaafkan karena sudah di luar kemampuan hamba dan bertakwa semampu kita.
Allah berfirman:

ﻻَ ﻳُﻜَﻠِّﻒُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻧَﻔْﺴًﺎ ﺇِﻻَّ ﻭُﺳْﻌَﻬَﺎ

_“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.”_

(Al-Baqarah : 286)

Demikian semoga bermanfaat...

*Nb:*
Berhati-hatilah dalam menyebarkan/men-share video/foto, pastikan video/foto tersebut bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita, serta *tidak mengandung konten gambar yang membuka aurat/tidak berhijab.* ☠

_Terkadang kita share video/foto tsb karena ingin menghibur (lucu), padahal isinya ada gambar wanita yang membuka aurat, ketika kita share, disitulah dosa jariyah kita mulai berjalan dan terus membesar.. Na'udzubillah.._🔥

*Oleh:*
Ustadz dr. Raehanul Bahraen

*Catatan kaki:*
[1] HR. Muslim no.1017
[2] Tafsir Ibn Katsir, 4/566
[3] HR Ibnu Majah no. 4250, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah

🔹🔹🔹🔹🔹

⭐⭐⭐⭐⭐
Sumber : Tholabul ilmi grup/WA